Pages

Sabtu, 18 Juli 2015

Tunas Kelapa Saksi Cinta Kita “RAMAINA”



Pagi cerah mentari bersinar terang, tanpa ada mendung yang menghalangi kecerahannya. Pagi ini adalah tahun ajaran baru atau hari pertama masuk sekolah setelah beberapa minggu libur. Disekolahku yang baru ini kegiatan MOS tetap berjalan selama 3 hari, dari jam 7 pagi hingga jam 2 siang. Melelahkan pasti, senang susah aku rasakan.Oiya, namaku AINA, seorang gadis yang baru masuk dalam lingkungan SMA dan akan menghadapi berbagai tantangan di waktu remajaku ini. Aku paling suka dengan warna biru dan fanatik doraemon J sering makan coklatt.. okee, perkenalan singkat saja, lanjut keceritanya.. J
            MOS  yang kupikir sebagai ajang balas dendam kakak kelas terhadap adek kelasnya ternyata salah, karna di MOS lah aku punya banyak kenalan teman, tak hanya teman sekelas akan tetapi dari kelas-kelas yang lainnya. Keseruan dan kebersamaan terciptap adadiri kami, layaknya seorang anak yang telah hilang beberapa hari tak bertemu dengan keluarganya dan sekarang dapat berjumpa dan berkumpul kembali. rasa kekeluargaan diantara kami semakin nyata dengan berbagai keceriaan dan cerita yang kami ciptakan.
            1 minggu yang melelahkan, setelah 3 hari MOS yang diadakan oleh para anggota OSIS, dari Dewan Ambalan atau anggota Pramuka pun mengadakan Perkemahan Penerimaan Tamu Ambalan selama 2 hari 1 malam. Didalamnya aku kembali di kelompokkan dengan beberapa teman yang bukan dari kelasku, berbagai karakter ada di dalam kelompokku kali ini. Aku ditunjuk teman-teman untuk jadi ketua sangga, posisi ketua sewaktu upacara pasti berada di posisi paling depan. Siang itu upacara pembukaan dimulai jam setengah 2 ditengah-tengah lapangan sekolah yang begitu panas. Entah tiba-tiba pandanganku berubah menjadi merah semua dan aku sempat merasakan ada benda entah apa yang ada tepat di bawah aku terjatuh. Saatku membuka mata yang ada hanya salah satu anggota dewan ambalan yang tengah memijat-mijati ibu jari kaki ku. Sempat bingung “apa yang terja di denganku ?’’
            Setelah upacara selesai dan kurasa sudah baikan, aku kembali berkumpul bersama teman sekelompokku dan melanjutkan kegiatan yang selanjutnya. Siang ini acaranya pemutaran film yang  telah dibikin oleh para anggota dewan ambalan. Judulnya ‘’Cinta Simpul Mati & Sekokoh  Pionerring’’.
Ditengah-tengahnya pemutaran film aku penasaran dan ingin tau siapa gerangan yang telah menolongku tadi siang,
“ma, kamu pasti taukan siapa yang udah nolong aku sewaktu aku pinsan tadi ? siapa dia ? mana orangnya ? aku mesti bilang makasih sama dia.” Tanyaku pada salah satu temanku namanya rahma.
“hey, kamu ini badan masih lemes, demam kaya gini, masih aja sempet mikirin siapa yang nolingin kamu tadi, udahlah gak usah dipikirin, gak penting bahas dia, tuh film dah mau mulai , bagus tau kakakku jadi salah satu pemainnya.”Jawab rahma yg bawelnya super sekali.
“aduuh ma, plis deh kamu ini, yaa kalo dia orangnya cuek-cuek aja, kalo dia ngarepin kata makasih dari aku gimana coba ? hahaha..” jawabku sedikit memaksa pada rahma.
“ahh, kamu ini ngeselin bangett, tuh orangnya yang duduk paling depan dari kanan nomer 3, entah siapa namanya aku juga gak ngerti, dia anak ipa 3.” Jawab rahma sedikit jengkel sambil nunjuk-nunjuk pada orang yang di tujunya.
“oh, jadi dia orang yang udah nolong aku, ampe di bawa ke uks ? anak ipa 3, okke .. makasih ya J” batinku saat itu, sambil memandangi wajah orang asing yang telah berbaik hati menolongku tadi siang.
            Film selesai semua peserta menikmati sekali, bahkan tak sedikit yang langsung minta copy.an nya dari operatornya, meskipun film tersebut sudah mereka lihat baru saja.Ishoma dating dan saatnya untuk istirahat makan mandi dan dilanjutkan sholat berjamaah. Saat itu aku berjalan hanya bersama rahma saja,  kami pun pergi menuju mushola untuk mengikuti sholat berjamaah. Saat itu kami bertemu dengan sosok penolongku tadi siang, tanpa sengaja pertemuan tersebut membuatku dengannya saling berpandangan sebentar, lalu aku senyum kepadanya, kami pun sholat berjamaah dan dilanjutkan dengan doa sekaligus dzikir bersama yang di pimpin oleh salah satu guru di sekolahku. Setelah selesai sholat, aku bersama rahma memang sengaja sedikit keluar untuk yang terakhir, untuk sejenak beristirahat di mushola.Setelah cukup sepi kamipun beranjak keluar dan segera memakai sepatu.Dan saat itu lah aku mulai berkenalan dengan nya, ternyata dimana sepatu ku berada tepat di sampingnya, secara tak sengaja aku pun duduk tepat disampingnya.Kamipun saling berpandang-pandangan dan diayang terlebih dahulu mengulurkan tangannya dan akupun juga membalasnya dengan menjabat tangan nya.Dan kami pun mulai memperkenalkan diri.
“hai, namaku Rama.” J sapanya sambil menjabat tanganku
“iyaa, salam kenal Rama, namaku Aina.” J jawabku sambil menyebut nama ku..
“ohya, ngomong2 gimana kabar kamu aina ? udah enakan kan ? atau masih pusing ?’’ rama.
“Alhamdulillah udah baikan rama, cuman masih agak lemes aja kok, ohya makasih yaa udah nolongin aku tadi siang.” J aina.
“oh, iyaa syukur deh. Alhamdulillah kalo udah baikan, belum makan siang ya tadi ?aku lihat wajah kamu pucet banget sebelum upacara dimulai.” Rama.
“iyaa, tadi belum sempet makan dulu tadi, cuman minum aja sedikit.” Aina.
“emm, lain kali makan dulu ya aina.” Rama.
“hehe iyaa rama, trimakasih, yaudah aku duluan ya, mau kumpul dulu sama kelompokku, sekali lagi makasih ya J” aina.
***
            Hari cepat berlalu saatnya pulang dan kembali beristirahat dirumah dan bertemu dengan keluarga.Capek, senang, suka dukadan cinta ada diperkemahan singkat ini.Semua orang telah pulang hanya aku yang masih menunggu jemputan didepan gerbang sekolah. Setelah 1 jam aku menunggu tak juga muncul seseorang yang hendak menjemputku, tak lama kemudian terdengar suara mesin motor yang melaju dari arah dalam sekolah menuju gerbang sekolah. Tepat berada disamping ku suara mesin motor itu berhenti.
“aina, kenapa belom pulang ? masih ada acara ?” Tanya Rama serta memandangi ku.
“oh, Rama. Enggak kok, ini masih nunggu jemputan, daritadi belum dijemput.”Jawabku dengan nada agak kaget.
“oalah, rumahmu mana tho ?” rama.
“perum dahlia indah, dari sini ke utara, rama.” Aina.
“em, situ tho, yaudah bareng aja, kita sejalur kok jalannya.” Rama.
“eh, gak usah rama, ntar ngerepotin kamunya, aku nunggu jemputan aja,, silahkan rama kalo mau pulang duluan.” Aina.
“haahha, lucu juga kamu ki aina, rumah kita ki sejalur arahnya. Kamu mau nungguin sampe malam ?sendirian ?dah mau maghrib lho.” Rama.
“ihh, nakut-nakutin kan rama, yaudah deh bareng kamu aja, tapiii beneran gak ngerepotin kamu ?” aina.
“iyaa, udah ayoo, ntar tak anterin sampe depan rumah. Kasih tau arahnya ya.”Rama.
            Selama perjalan pulang, kami hanya berdiam diri, taka da yang berani memulai pembicaraan dan akhirnya sampai juga depan rumah.
“rama, makasih ya, mau mampir dulu ?” J aina.
“oh, lain kali aja ya aina, udah mau maghrib, langsung pulang ajaa ya,” rama.
“emm, yaudah deh,, makasih ya,  ati-ati dijalan.” Aina.
“iyaa, sama-sama, pulang dulu yaa.” Rama.
***
            Seiring berjalannya waktu, kami siswa kelas x diwajibkan untuk mengikuti ekstrakulikuler pramuka setiap hari sabtu. Terkadang aku melihat rama hanya disaat pramuka saja, bahkana jarang melihat nya, karna kita berbeda kelas bahkan gedung yang berbeda tempat. Atau lokasi.  Ujian akhir sekolah atau sering dikenal sebagai ujian kenaikan kelas akan brerlangsung selama 1,5 minggu, fokus blajar, blajar, dan belajar dan pada akhirnya selesai dengan hasil yang memuaskan. horeeeJ
            Tahun ini akan diadakan agenda rutin tiap tahunnya yaitu perkemahan akhirt tahun , yang akan dilaksanakan di salah satu Bumper yang jarak nya tidak begitu jauh dari sekolah. Kali ini teman 1 sangganya adalah teman 1 kelasku, semua dipersiapkan untuk beberapa minggu sebelum hari itu datang, karna akan ada beberapa perlombaan yang diperuntukan untuk semua siswa kelas x. Sesampainya di bumper, aku bersama teman-teman yang lainnya langsung turun dari truk dan naik kelokasi perkemahan dengan membawa berbagai barang yang mereka butuhkan. Karna aku memiliki sedikit gangguan dengan pernafasan, setelah terasa capek akupun langsung mengambil posisi duduk untuk sebentar menenangkan sekaligus mengatur pernafasan. Saat itu juga rama melewati ku dan dia hanya menyapa lalu tersenyum kepada ku sambil berjalan naik membawa barang-barangnya. Aku yang masih terengah-engah hanya membalasnya dengan senyuman. Saat dia mau balik kebawah untuk mengambil barang-barangnya lagi, dia menghampiriku dan berkata,
“aina, kamu gakpapa ? masih kuat gak ? sini tak bantuin bawain barang-barangnya.” Rama.
“iyaa, aina gak papa kok rama, cuman masih agak sesek sama lemes aja. Bentar lagi paling juga sembuh.”Aina.
“sesek?? Kamu kecapekan aina, sini biar aku aja yang bawain barangnya, kamu jalan kuat kan ?ayo barengan sama aku.” Rama.
“iya rama, maksih yaa.”
***
            Malam pertama di bumper udara terasa dingin sekali, akan tetapi bulan,bintang serta pemandangan dari atas sangat indah bila di lihat pada malam hari. Setelah acara selesai aku hanya duduk berdiam diri sendirian di depan tenda sambil memandangi pemandangan malam kota tersebut. Jaketku begitu tipis membuatku tak nyaman karna terlalu dingin diluar, tapi tiba-tiba ada seseorang yang duduk tepat disampingku danlangsung memakaikan jaket parasitnya kepadaku, yaa, orang itu adalah Rama.
“kamu kenapa kok diluar sendirian aina ? jaket kamu gak melindungi kamu dari dingin nya malam ini aina. Kenapa tidak tidur sama temen-temen ?”Rama.
“iyaa rama, aina tau diluar dingin, tapii aina belum bisa tidur, jadi aina keluar buat liat pemandangan suasana malam. Liat deeh, bagus banget kan ?makasih ya jaketnya.” J aina.
“iyaa bagus, udah dipake aja dulu jaketnya, rama masih ada satu jaket lagi kok di tenda.” Rama.
“kok rama tau kalo aina di sini ? kenapa juga rama belum tidur sama yang lainnya ?” aina.
“iya, tadi aku liat jaket yang kamu pake, aku yakin banget kalo itu kamu aina, aku juga sempet mikir-mikir kenapa kamu belum tidur, kenapa juga kok diluar sendirian, makane aku nyusul kamu kesini.” Rama.Dan kamipun berdiam diri sejenak.
“emm rama, aina boleh tanya gak ? apa yang membuat kita kenal dan bisa sedeket ini ?” aina.
“pramuka, iyaa kan aina ? kita kenal sejak perkemahan penerimaan tamu ambalan awal masuk sekolah dulu. Dan sekarang pun juga karna pramuka kan ?” rama.
“iyaa rama betul banget , tunas kelapa yang telah memperkenalkan kita.”Jaina.
“haahaa, kok malah ngomong.insampe situ tho aina, udah malem, udara diluar makin dingin, bentar lagi juga dewannya muter buat ngecek udah pada tidur apa belum, yokk ketenda trus tidur sama yang lainnya.” Rama.
“hahaha, iya yaa makin dingin disini ki, yaudah deh ,, ni jaketnya..” aina
“udah dipake ae dulu, rama masih ada 1 lagi kok di tenda.” J rama
“emm, yaudah makasih yaa rama.” Aina.
“iyaaa aina, sama-sama..” rama.
***
            Di hari kedua kemah akhir tahun ini diadakan kegiatan outbond disekitar lingkungan bumper. Dimulai dari jam 8 pagi sampai jam 1 siang. Pada awalnya semua berjalan baik-baik saja, akan tetapi ditengah-tengah outbond berlangsungada sedikit incident , sesak nafas ku kambuh karna terlalu lelah sehingga aku memutuskan untuk beristirahat sejenak dan berjalan kembali ke perkemahan. Sesekali duduk-duduk dan menunggu kalo ada kakak dari p3k menghampiriku, tapiii ternyata jalan itu sepia dan gak ada 1orang pun yang lewat jalan tersebut. Entah apa yang sedang aku pikirkan, sesuatu yang keraas pas membentur kaki ku sampai membuatku terjatuh dan anggota badan ku yang lainnya ikut juga membentur bebatuan yang begitu keras. Tangan dan kaki ku terluka dan sakit lah rasanya.Aku hanya bisa menangis dan menahan sakit yang kini kurasakan, dan sampai setengah jamaku berada disana tak satupun orang yang lewat atau menolongku.
            Rama yang tengah terburu-buru jalannya ke perkemahan terkejut saat melihatku tengah menangis kesakitan seorangdiri di tengah-tengah bebatuan.
“aina?? Kamu kenapa?? Kamu gakpapa kan??.” Tanya Rama dengan wajah yang terkejut.
Saat itu aku hanya diam dan meringkik kesakitan luka dikaki ku lumayan parah, dan tanpa aku sadari gerakan reflek memeluk rama pun terjadi , saat itu aku benar-benar takut dan kesakitan, ‘’entah apa ada orang yang mau dan tau aku tengah membutuhkan pertolongan selain Rama ?” batin ku saat itu.
“aina kenapa ? tenang rama ada disini, tangan sama kaki kamu terluka, sakit yaa? Tenang ya aina , tenang .. aku anter ke tenda kamu ya.”Tanya rama dengan nada khawatir dan bergetar saat menenangkan ku dalam pelukannya.
            Kami berjalan menuju perkemahan, dengan keadaan ku yang masih teresak-esak menangis menahan sakit.Rama mengantarku sampai tenda, kemudian membawakan perlengkapan p3k kemudian dia juga yang mengobati semua luka-luka ku.Setelah sedikit tenang, akupun mulai berbicara dengannya.
“rama, makasih ya dah bantuin aina tadi..” aina
Rama hanya tersenyum dan kemudian menjawabku,
“iyaa aina, sama-sama. Tadi kebetulan juga aku lewat mau balik ketenda ambil slayer ku kelupaan, oiya kenapa kok bisa luka-luka kaya gini aina ?”
“tadinya aina ikutan outbond, tapi ditengah perjalanan sesak nafas aina kambuh rama, aina dah gk kuat buat lanjutin jalan lagi, dari temen-temen juga nyaranin suruh istirahat aja ditenda, yaudah aina putusin buar balik ketenda, dan aina juga menolak dianterin temen-temen, tapii di tengah perjalanan entah apa yg aku pikirkan aku tersandung batu besar disana tadi, dan jatuh dan luka-luka gini deh,, sakiit L aina takut gak ada orang yang lewat, sepi banget jalannya. Dan rama dating.” aina.
Akupun menceritakan semuanya yang terjadi padaku baru saja. Dan seakan-akan tidak bisa menahan, air mata ku pun mengalir,dan akhirnya didepan rama aku menangis lagi. L
”udah, aina jangan nangis lagi, yang penting sekarang aina udah aman kan.? Gakpapa gak usah sedih lagi, rama tau kok kalo aina orangnya kuat, pemberani, dan gak cengeng kaya gini. Udah laah senyum dong.. “ Jjawab rama dengan penuh harap aku bisa tersenyum untuknya, dia menenangkanku dan dia juga yang menghapuskan air mataku. Aku pun membalasnya dengan senyuman dan berkata,
“rama, makasih banget ya, maaf aina sering ngerepotin rama, aina juga belum bisabales apa-apa ke rama.”aina.
“aina,, rama gak ngarepin apa-apa dari aina, rama saying sama aina, rama gak pengen aina kenapa-kenapa, rama pengen ngejagain dan slalu ada buat aina, rama bolehkan ngelakuin ini semua buat aina ??” Tanya rama.
“rama, maksud rama apa ?” aku bingung dan kembali bertanya.
“ rama gak ngarep dan gak pengen aina jadi pacar atau ada suatu ikatan sama rama, tapi rama pengen bisa ngejagain aina, slalu ada buat aina, buat bahagia aina, bolehkan aina?” jawab rama dengan penuh harapan.
“rama, aina bener-bener gak tau mau bilang apa ke rama, trimakasih atas niat baik rama ke aina, aina bersyukur bisa mengenal, aina juga berterimakasih kalo rama benar-benar tulus mau ngejagain dan slalu ada buat aina, aina ijinkan.” J aina.
***
            Malam kedua diperkemahan akhir tahun ini acaranya upacara api unggun dilanjutkan dengan pensiuntuk tiap kelas. Upacara api unggun berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan. Udara malam semakin dingin, api unggun ditengah-tengah kami sedikit menghangatkan badan kami. Sungguh suatu kegiatan yang tak mudah untuk dilupakan.
            Pensi kali ini aku tidak bisa ikut tampil karna disamping tangan dank ski ku yg masih sakit, udara dingin malam ini membuat badanku gemetaran. Aku hanya bisa menonton teman-teman yang lain tampil didepan dan berdoa untuk kesuksesan kelas kami. Aku duduk tepat bersampingan dengan rama, dan kini saatnya kelas rama yang tampildi depan, pikirku aka nada pertunjukan 1kelas , ternyata tidak , hanya rama dengan gitarnya yang akan tampil untuk mewakili kelasnya. Entah apa yang akan dibawakan oleh rama, aku tak begitu fokus padanya karna diluar udara benar-benar dingin.
“Assalamualaikum ..perkenalkan nama saya Rama perwakilan dari kelas X IPA 3 yang akan menampilkan sedikit hiburan pada teman-teman, sebuah lagu yang ku tujukan spesial buat gadis yang tengah kedinginan disana, Aina. Judul lagunya “asmara tunas kelapa”. Music dari gitar pun mulai berdering, semua orang bertepuk tangan sesekali memandangiku, aku kaget mendengar apa yang diucapkan rama tadi. Dan aku hanya bisa tersenyum.
                        Asmara Tunas Kelapa
Indah yang kurasakan
Saat aku bertemu denganmu
Cinta yang kini ada
Tlah bersemi didalam jiwa
            Kini cerita yang ada
            Ternyata tak sebatas patok tenda
            Semoga kan tetap terjaga
            Kisah asmara tunas kelapa
Tak mungkin kan terlupa
Saat bersama dipantai kelapa
Kau genggam tanganku bersandar dipundakku
Serasa tak ingin waktu berlalu
            Tak pernah terlupakan
            Kisah asmara tunas kelapa
            Kuberharap slalu kan tetap menyatu
            Tunas kelapa saksi cinta kita

            Begitulah lirik yang rama nyanyikan untukku, aku tak bisa berkata apa-apa hanya bisa tersenyum. Setelah musik itu selesai spontan semua berteriak dan betepuk tangan yang meriah, sesekali menengok kearahku. “ahh, jadii malu-malu kucing akunya.” Batiku.
“trima kasih, wassalamualaikum..” J kata-kata terakhir rama sebelum meninggalkan panggung pentas seni terebut. Rama  langsung kembali duduk disamping ku duduk. Aku hanya tersenyum melihat tingkahnya malam ini.
            Hari semakin malam dan semakin dingin pula udara mala mini. Pensipun selesai, saatnya untuk beristirahat, sama seperti malam kemarin, disaat semua udah mulai masuk tenda untuk beristirahat hanya aku yang masih di luar tenda melihat indahnya pemandangan malam ini. Berbeda dengan malam kemarin yang ku nikmati pemandangan malam ini sendirian ,, mala mini aku ditemani rama, dia duduk berdekatan dengan ku dan menggenggam erat tangan ku untuk sekedar menghangatkan telapak tagan ku yang tengah gemeteran karna kedinginan. Sesekali mengusapkan telapak tangan nya di kedua pipiku, lalu dia berkata,
“aina, maaf ya tadi rama gak bilang-bilang dulu sama aina kalo rama……..” belum selesai dia bicara aku pun menjawabnya.
“rama gak perlu minta maaf sama aina, jusru aina yang harusnya berterima kasih banget, rama sukses menghibur semua orang yang ada disini, rama juga sukses membuat aina tersipu malu di liatin semua orang di sini, aina bangga sama kebranian rama malam ini. Makasih yaa.”  J
“makasih juga yang aina, rama sayang sama aina, aina tidur sana gih, udah malem, diluar dingin banget udaranya, besok juga masih ada kegiatan takutya ntar malah kecapekan dan kurang istirahat, tangan kamu dah enakan kan ? lukanya juga dah mendingankan ?” Tanya rama.
“ihhh, rama bawelnya super banget ya, iya habis ini langsung ketenda gek tidur, udah enakan kok udah mendingan juga, yaudah rama juga capek kan ? cepet balik ketenda terus tidur juga yaa..” jawabku sedikit becanda dengannya.
“hahaha,,, siiap deh sayangku, pake jaket sama selimutnya ya manis.” J rama.
“eh, haha. Iya  iyaa, udah sana pergi, aina juga mau tidur udah ngantuk.” Suruhku agar ramajuga segera balik ketenda bersama teman-temannya.
“yaudah deh,, iya rama balik ketenda yaa. Langsung tidur aina. Dadahh..” rama.
Perkemahan yang tadinya ramai dengan sorak-sorakan suara dari anak-anak, sekarang sepi dan sunyi, semu orang tidur dan hanya beberapa orang yang sengaja tidak tidur untuk berjaga-jaga dan mengawasi semuanya agar aman.
***
            Perkemahan taun ini akhirnya selesai juga, kelasku dan khususnya sanggaku menjadi pemenang dalam beberapa perlombaan. Disusul juara 2 dari kelas dan sangganya rama. Perkemahan kali ni memang mengesankan dan menyenangkan menurutku, sungguh gak akan mudah untuk melupakan semua cerita yang ada di perkemahanku kali ini.
            Semua dimulai dengan indah dan berakhir pula dengan hasil indah. Saatnya pulang dan beristirahat serta menghabiskan liburan di rumah bersama keluarga. “Hooreee… J
            Memang tidak ada suatu ikatan hubungan diantara kami, aku dan rama. Akan tetapi kedekatan dan rasa kasih sayang yang kami berikan tetap mengalir hingga sekarang. Kami menikmati kehidupan kami masing-masing dan sesekali bertemu, bermain serta berbagi kasih layaknya seorang kakak menyayangi adeknya dan berusaha selalu ada disaat suka maupun duka. Itulah kami “RAMAINA” Rama dan Aina.
            Kelak hingga kami dewasa dan mengerti apa itu arti sebuah kata cinta, ikatan halal lah yang akan menyatukan kami. Dan biarkan cinta ini erat bagai simpul mati, misteri bagai sandi rumput serta sekokoh  pioneering. Menyala bagai api unggun, dan abadi seperti cikal didada kami. Trimakasih tunas kelapaku, kaulah saksi bisu cinta kami.

By: Sarah Nisrina Fatin

0 komentar:

Posting Komentar