Pagi
cerah mentari bersinar terang, tanpa ada mendung yang menghalangi kecerahannya.
Pagi ini adalah tahun ajaran baru atau hari pertama masuk sekolah setelah beberapa
minggu libur. Disekolahku yang baru ini kegiatan MOS tetap berjalan selama 3
hari, dari jam 7 pagi hingga jam 2 siang. Melelahkan pasti, senang susah aku rasakan.Oiya,
namaku AINA, seorang gadis yang baru masuk dalam lingkungan SMA dan akan menghadapi
berbagai tantangan di waktu remajaku ini. Aku paling suka dengan warna biru dan
fanatik doraemon J sering makan coklatt.. okee,
perkenalan singkat saja, lanjut keceritanya.. J
MOS
yang kupikir sebagai ajang balas dendam kakak
kelas terhadap adek kelasnya ternyata salah, karna di MOS lah aku punya banyak kenalan
teman, tak hanya teman sekelas akan tetapi dari kelas-kelas yang lainnya.
Keseruan dan kebersamaan terciptap adadiri kami, layaknya seorang anak yang
telah hilang beberapa hari tak bertemu dengan keluarganya dan sekarang dapat berjumpa
dan berkumpul kembali. rasa kekeluargaan diantara kami semakin nyata dengan berbagai
keceriaan dan cerita yang kami ciptakan.
1
minggu yang melelahkan, setelah 3 hari MOS yang diadakan oleh para anggota
OSIS, dari Dewan Ambalan atau anggota Pramuka pun mengadakan Perkemahan Penerimaan
Tamu Ambalan selama 2 hari 1 malam. Didalamnya aku kembali di kelompokkan dengan
beberapa teman yang bukan dari kelasku, berbagai karakter ada di dalam kelompokku
kali ini. Aku ditunjuk teman-teman untuk jadi ketua sangga, posisi ketua sewaktu
upacara pasti berada di posisi paling depan. Siang itu upacara pembukaan dimulai
jam setengah 2 ditengah-tengah lapangan sekolah yang begitu panas. Entah tiba-tiba
pandanganku berubah menjadi merah semua dan aku sempat merasakan ada benda entah
apa yang ada tepat di bawah aku terjatuh. Saatku membuka mata yang ada hanya
salah satu anggota dewan ambalan yang tengah memijat-mijati ibu jari kaki ku. Sempat
bingung “apa yang terja di denganku ?’’
Setelah
upacara selesai dan kurasa sudah baikan, aku kembali berkumpul bersama teman sekelompokku
dan melanjutkan kegiatan yang selanjutnya. Siang ini acaranya pemutaran film
yang telah dibikin oleh para anggota dewan
ambalan. Judulnya ‘’Cinta Simpul Mati & Sekokoh Pionerring’’.
Ditengah-tengahnya pemutaran film aku
penasaran dan ingin tau siapa gerangan yang telah menolongku tadi siang,
“ma, kamu pasti taukan siapa yang udah
nolong aku sewaktu aku pinsan tadi ? siapa dia ? mana orangnya ? aku mesti
bilang makasih sama dia.” Tanyaku pada salah satu temanku namanya rahma.
“hey, kamu ini badan masih lemes, demam
kaya gini, masih aja sempet mikirin siapa yang nolingin kamu tadi, udahlah gak
usah dipikirin, gak penting bahas dia, tuh film dah mau mulai , bagus tau
kakakku jadi salah satu pemainnya.”Jawab rahma yg bawelnya super sekali.
“aduuh ma, plis deh kamu ini, yaa kalo
dia orangnya cuek-cuek aja, kalo dia ngarepin kata makasih dari aku gimana coba
? hahaha..” jawabku sedikit memaksa pada rahma.
“ahh, kamu ini ngeselin bangett, tuh
orangnya yang duduk paling depan dari kanan nomer 3, entah siapa namanya aku
juga gak ngerti, dia anak ipa 3.” Jawab rahma sedikit jengkel sambil
nunjuk-nunjuk pada orang yang di tujunya.
“oh, jadi dia
orang yang udah nolong aku, ampe di bawa ke uks ? anak ipa 3, okke .. makasih
ya J”
batinku saat itu, sambil memandangi wajah orang asing yang telah berbaik hati
menolongku tadi siang.
Film selesai semua peserta menikmati
sekali, bahkan tak sedikit yang langsung minta copy.an nya dari operatornya,
meskipun film tersebut sudah mereka lihat baru saja.Ishoma dating dan saatnya
untuk istirahat makan mandi dan dilanjutkan sholat berjamaah. Saat itu aku
berjalan hanya bersama rahma saja, kami
pun pergi menuju mushola untuk mengikuti sholat berjamaah. Saat itu kami
bertemu dengan sosok penolongku tadi siang, tanpa sengaja pertemuan tersebut
membuatku dengannya saling berpandangan sebentar, lalu aku senyum kepadanya,
kami pun sholat berjamaah dan dilanjutkan dengan doa sekaligus dzikir bersama
yang di pimpin oleh salah satu guru di sekolahku. Setelah selesai sholat, aku
bersama rahma memang sengaja sedikit keluar untuk yang terakhir, untuk sejenak
beristirahat di mushola.Setelah cukup sepi kamipun beranjak keluar dan segera
memakai sepatu.Dan saat itu lah aku mulai berkenalan dengan nya, ternyata
dimana sepatu ku berada tepat di sampingnya, secara tak sengaja aku pun duduk
tepat disampingnya.Kamipun saling berpandang-pandangan dan diayang terlebih
dahulu mengulurkan tangannya dan akupun juga membalasnya dengan menjabat tangan
nya.Dan kami pun mulai memperkenalkan diri.
“hai, namaku
Rama.” J sapanya sambil menjabat tanganku
“iyaa, salam
kenal Rama, namaku Aina.” J
jawabku sambil menyebut nama ku..
“ohya, ngomong2
gimana kabar kamu aina ? udah enakan kan ? atau masih pusing ?’’ rama.
“Alhamdulillah
udah baikan rama, cuman masih agak lemes aja kok, ohya makasih yaa udah
nolongin aku tadi siang.” J
aina.
“oh, iyaa syukur
deh. Alhamdulillah kalo udah baikan, belum makan siang ya tadi ?aku lihat wajah
kamu pucet banget sebelum upacara dimulai.” Rama.
“iyaa, tadi
belum sempet makan dulu tadi, cuman minum aja sedikit.” Aina.
“emm, lain kali
makan dulu ya aina.” Rama.
“hehe iyaa rama,
trimakasih, yaudah aku duluan ya, mau kumpul dulu sama kelompokku, sekali lagi
makasih ya J” aina.
***
Hari
cepat berlalu saatnya pulang dan kembali beristirahat dirumah dan bertemu
dengan keluarga.Capek, senang, suka dukadan cinta ada diperkemahan singkat ini.Semua
orang telah pulang hanya aku yang masih menunggu jemputan didepan gerbang
sekolah. Setelah 1 jam aku menunggu tak juga muncul seseorang yang hendak
menjemputku, tak lama kemudian terdengar suara mesin motor yang melaju dari
arah dalam sekolah menuju gerbang sekolah. Tepat berada disamping ku suara
mesin motor itu berhenti.
“aina, kenapa belom pulang ? masih ada
acara ?” Tanya Rama serta memandangi ku.
“oh, Rama. Enggak kok, ini masih nunggu
jemputan, daritadi belum dijemput.”Jawabku dengan nada agak kaget.
“oalah, rumahmu mana tho ?” rama.
“perum dahlia indah, dari sini ke utara,
rama.” Aina.
“em, situ tho, yaudah bareng aja, kita
sejalur kok jalannya.” Rama.
“eh, gak usah rama, ntar ngerepotin
kamunya, aku nunggu jemputan aja,, silahkan rama kalo mau pulang duluan.” Aina.
“haahha, lucu juga kamu ki aina, rumah
kita ki sejalur arahnya. Kamu mau nungguin sampe malam ?sendirian ?dah mau
maghrib lho.” Rama.
“ihh, nakut-nakutin kan rama, yaudah deh
bareng kamu aja, tapiii beneran gak ngerepotin kamu ?” aina.
“iyaa, udah ayoo, ntar tak anterin sampe
depan rumah. Kasih tau arahnya ya.”Rama.
Selama
perjalan pulang, kami hanya berdiam diri, taka da yang berani memulai
pembicaraan dan akhirnya sampai juga depan rumah.
“rama, makasih ya, mau mampir dulu ?” J
aina.
“oh, lain kali aja ya aina, udah mau
maghrib, langsung pulang ajaa ya,” rama.
“emm, yaudah deh,, makasih ya, ati-ati dijalan.” Aina.
“iyaa, sama-sama, pulang dulu yaa.”
Rama.
***
Seiring
berjalannya waktu, kami siswa kelas x diwajibkan untuk mengikuti
ekstrakulikuler pramuka setiap hari sabtu. Terkadang aku melihat rama hanya
disaat pramuka saja, bahkana jarang melihat nya, karna kita berbeda kelas
bahkan gedung yang berbeda tempat. Atau lokasi.
Ujian akhir sekolah atau sering dikenal sebagai ujian kenaikan kelas
akan brerlangsung selama 1,5 minggu, fokus blajar, blajar, dan belajar dan pada
akhirnya selesai dengan hasil yang memuaskan. horeeeJ
Tahun
ini akan diadakan agenda rutin tiap tahunnya yaitu perkemahan akhirt tahun ,
yang akan dilaksanakan di salah satu Bumper yang jarak nya tidak begitu jauh
dari sekolah. Kali ini teman 1 sangganya adalah teman 1 kelasku, semua
dipersiapkan untuk beberapa minggu sebelum hari itu datang, karna akan ada
beberapa perlombaan yang diperuntukan untuk semua siswa kelas x. Sesampainya di
bumper, aku bersama teman-teman yang lainnya langsung turun dari truk dan naik
kelokasi perkemahan dengan membawa berbagai barang yang mereka butuhkan. Karna
aku memiliki sedikit gangguan dengan pernafasan, setelah terasa capek akupun
langsung mengambil posisi duduk untuk sebentar menenangkan sekaligus mengatur
pernafasan. Saat itu juga rama melewati ku dan dia hanya menyapa lalu tersenyum
kepada ku sambil berjalan naik membawa barang-barangnya. Aku yang masih
terengah-engah hanya membalasnya dengan senyuman. Saat dia mau balik kebawah
untuk mengambil barang-barangnya lagi, dia menghampiriku dan berkata,
“aina, kamu gakpapa ? masih kuat gak ?
sini tak bantuin bawain barang-barangnya.” Rama.
“iyaa, aina gak papa kok rama, cuman
masih agak sesek sama lemes aja. Bentar lagi paling juga sembuh.”Aina.
“sesek?? Kamu kecapekan aina, sini biar
aku aja yang bawain barangnya, kamu jalan kuat kan ?ayo barengan sama aku.” Rama.
“iya rama, maksih yaa.”
***
Malam pertama di bumper udara terasa
dingin sekali, akan tetapi bulan,bintang serta pemandangan dari atas sangat
indah bila di lihat pada malam hari. Setelah acara selesai aku hanya duduk
berdiam diri sendirian di depan tenda sambil memandangi pemandangan malam kota
tersebut. Jaketku begitu tipis membuatku tak nyaman karna terlalu dingin
diluar, tapi tiba-tiba ada seseorang yang duduk tepat disampingku danlangsung
memakaikan jaket parasitnya kepadaku, yaa, orang itu adalah Rama.
“kamu
kenapa kok diluar sendirian aina ? jaket kamu gak melindungi kamu dari dingin
nya malam ini aina. Kenapa tidak tidur sama temen-temen ?”Rama.
“iyaa
rama, aina tau diluar dingin, tapii aina belum bisa tidur, jadi aina keluar
buat liat pemandangan suasana malam. Liat deeh, bagus banget kan ?makasih ya
jaketnya.” J aina.
“iyaa
bagus, udah dipake aja dulu jaketnya, rama masih ada satu jaket lagi kok di
tenda.” Rama.
“kok
rama tau kalo aina di sini ? kenapa juga rama belum tidur sama yang lainnya ?”
aina.
“iya,
tadi aku liat jaket yang kamu pake, aku yakin banget kalo itu kamu aina, aku
juga sempet mikir-mikir kenapa kamu belum tidur, kenapa juga kok diluar
sendirian, makane aku nyusul kamu kesini.” Rama.Dan kamipun berdiam diri
sejenak.
“emm
rama, aina boleh tanya gak ? apa yang membuat kita kenal dan bisa sedeket ini
?” aina.
“pramuka,
iyaa kan aina ? kita kenal sejak perkemahan penerimaan tamu ambalan awal masuk
sekolah dulu. Dan sekarang pun juga karna pramuka kan ?” rama.
“iyaa
rama betul banget , tunas kelapa yang telah memperkenalkan kita.”Jaina.
“haahaa,
kok malah ngomong.insampe situ tho aina, udah malem, udara diluar makin dingin,
bentar lagi juga dewannya muter buat ngecek udah pada tidur apa belum, yokk
ketenda trus tidur sama yang lainnya.” Rama.
“hahaha,
iya yaa makin dingin disini ki, yaudah deh ,, ni jaketnya..” aina
“udah
dipake ae dulu, rama masih ada 1 lagi kok di tenda.” J
rama
“emm,
yaudah makasih yaa rama.” Aina.
“iyaaa
aina, sama-sama..” rama.
***
Di hari kedua kemah akhir tahun ini
diadakan kegiatan outbond disekitar lingkungan bumper. Dimulai dari jam 8 pagi
sampai jam 1 siang. Pada awalnya semua berjalan baik-baik saja, akan tetapi
ditengah-tengah outbond berlangsungada sedikit incident , sesak nafas ku kambuh
karna terlalu lelah sehingga aku memutuskan untuk beristirahat sejenak dan
berjalan kembali ke perkemahan. Sesekali duduk-duduk dan menunggu kalo ada
kakak dari p3k menghampiriku, tapiii ternyata jalan itu sepia dan gak ada
1orang pun yang lewat jalan tersebut. Entah apa yang sedang aku pikirkan,
sesuatu yang keraas pas membentur kaki ku sampai membuatku terjatuh dan anggota
badan ku yang lainnya ikut juga membentur bebatuan yang begitu keras. Tangan
dan kaki ku terluka dan sakit lah rasanya.Aku hanya bisa menangis dan menahan
sakit yang kini kurasakan, dan sampai setengah jamaku berada disana tak satupun
orang yang lewat atau menolongku.
Rama yang tengah terburu-buru
jalannya ke perkemahan terkejut saat melihatku tengah menangis kesakitan
seorangdiri di tengah-tengah bebatuan.
“aina??
Kamu kenapa?? Kamu gakpapa kan??.” Tanya Rama dengan wajah yang terkejut.
Saat
itu aku hanya diam dan meringkik kesakitan luka dikaki ku lumayan parah, dan
tanpa aku sadari gerakan reflek memeluk rama pun terjadi , saat itu aku
benar-benar takut dan kesakitan, ‘’entah apa ada orang yang mau dan tau aku
tengah membutuhkan pertolongan selain Rama ?” batin ku saat itu.
“aina
kenapa ? tenang rama ada disini, tangan sama kaki kamu terluka, sakit yaa?
Tenang ya aina , tenang .. aku anter ke tenda kamu ya.”Tanya rama dengan nada
khawatir dan bergetar saat menenangkan ku dalam pelukannya.
Kami berjalan menuju perkemahan,
dengan keadaan ku yang masih teresak-esak menangis menahan sakit.Rama
mengantarku sampai tenda, kemudian membawakan perlengkapan p3k kemudian dia
juga yang mengobati semua luka-luka ku.Setelah sedikit tenang, akupun mulai
berbicara dengannya.
“rama,
makasih ya dah bantuin aina tadi..” aina
Rama
hanya tersenyum dan kemudian menjawabku,
“iyaa
aina, sama-sama. Tadi kebetulan juga aku lewat mau balik ketenda ambil slayer
ku kelupaan, oiya kenapa kok bisa luka-luka kaya gini aina ?”
“tadinya
aina ikutan outbond, tapi ditengah perjalanan sesak nafas aina kambuh rama,
aina dah gk kuat buat lanjutin jalan lagi, dari temen-temen juga nyaranin suruh
istirahat aja ditenda, yaudah aina putusin buar balik ketenda, dan aina juga
menolak dianterin temen-temen, tapii di tengah perjalanan entah apa yg aku
pikirkan aku tersandung batu besar disana tadi, dan jatuh dan luka-luka gini
deh,, sakiit L aina takut gak ada orang yang
lewat, sepi banget jalannya. Dan rama dating.” aina.
Akupun
menceritakan semuanya yang terjadi padaku baru saja. Dan seakan-akan tidak bisa
menahan, air mata ku pun mengalir,dan akhirnya didepan rama aku menangis lagi. L
”udah,
aina jangan nangis lagi, yang penting sekarang aina udah aman kan.? Gakpapa gak
usah sedih lagi, rama tau kok kalo aina orangnya kuat, pemberani, dan gak
cengeng kaya gini. Udah laah senyum dong.. “ Jjawab
rama dengan penuh harap aku bisa tersenyum untuknya, dia menenangkanku dan dia
juga yang menghapuskan air mataku. Aku pun membalasnya dengan senyuman dan
berkata,
“rama,
makasih banget ya, maaf aina sering ngerepotin rama, aina juga belum bisabales
apa-apa ke rama.”aina.
“aina,,
rama gak ngarepin apa-apa dari aina, rama saying sama aina, rama gak pengen
aina kenapa-kenapa, rama pengen ngejagain dan slalu ada buat aina, rama
bolehkan ngelakuin ini semua buat aina ??” Tanya rama.
“rama,
maksud rama apa ?” aku bingung dan kembali bertanya.
“
rama gak ngarep dan gak pengen aina jadi pacar atau ada suatu ikatan sama rama,
tapi rama pengen bisa ngejagain aina, slalu ada buat aina, buat bahagia aina,
bolehkan aina?” jawab rama dengan penuh harapan.
“rama,
aina bener-bener gak tau mau bilang apa ke rama, trimakasih atas niat baik rama
ke aina, aina bersyukur bisa mengenal, aina juga berterimakasih kalo rama
benar-benar tulus mau ngejagain dan slalu ada buat aina, aina ijinkan.” J
aina.
***
Malam kedua diperkemahan akhir tahun
ini acaranya upacara api unggun dilanjutkan dengan pensiuntuk tiap kelas.
Upacara api unggun berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan. Udara
malam semakin dingin, api unggun ditengah-tengah kami sedikit menghangatkan
badan kami. Sungguh suatu kegiatan yang tak mudah untuk dilupakan.
Pensi kali ini aku tidak bisa ikut
tampil karna disamping tangan dank ski ku yg masih sakit, udara dingin malam
ini membuat badanku gemetaran. Aku hanya bisa menonton teman-teman yang lain
tampil didepan dan berdoa untuk kesuksesan kelas kami. Aku duduk tepat
bersampingan dengan rama, dan kini saatnya kelas rama yang tampildi depan,
pikirku aka nada pertunjukan 1kelas , ternyata tidak , hanya rama dengan
gitarnya yang akan tampil untuk mewakili kelasnya. Entah apa yang akan
dibawakan oleh rama, aku tak begitu fokus padanya karna diluar udara
benar-benar dingin.
“Assalamualaikum
..perkenalkan nama saya Rama perwakilan dari kelas X IPA 3 yang akan
menampilkan sedikit hiburan pada teman-teman, sebuah lagu yang ku tujukan
spesial buat gadis yang tengah kedinginan disana, Aina. Judul lagunya “asmara
tunas kelapa”. Music dari gitar pun mulai berdering, semua orang bertepuk
tangan sesekali memandangiku, aku kaget mendengar apa yang diucapkan rama tadi.
Dan aku hanya bisa tersenyum.
Asmara Tunas Kelapa
Indah yang kurasakan
Saat aku bertemu
denganmu
Cinta yang kini ada
Tlah bersemi didalam
jiwa
Kini cerita yang ada
Ternyata tak sebatas patok tenda
Semoga kan tetap terjaga
Kisah asmara tunas kelapa
Tak mungkin kan terlupa
Saat bersama dipantai
kelapa
Kau genggam tanganku
bersandar dipundakku
Serasa tak ingin waktu
berlalu
Tak pernah terlupakan
Kisah asmara tunas kelapa
Kuberharap slalu kan tetap menyatu
Tunas kelapa saksi cinta kita
Begitulah lirik yang rama nyanyikan
untukku, aku tak bisa berkata apa-apa hanya bisa tersenyum. Setelah musik itu
selesai spontan semua berteriak dan betepuk tangan yang meriah, sesekali
menengok kearahku. “ahh, jadii malu-malu kucing akunya.” Batiku.
“trima
kasih, wassalamualaikum..” J
kata-kata terakhir rama sebelum meninggalkan panggung pentas seni terebut.
Rama langsung kembali duduk disamping ku
duduk. Aku hanya tersenyum melihat tingkahnya malam ini.
Hari semakin malam dan semakin
dingin pula udara mala mini. Pensipun selesai, saatnya untuk beristirahat, sama
seperti malam kemarin, disaat semua udah mulai masuk tenda untuk beristirahat
hanya aku yang masih di luar tenda melihat indahnya pemandangan malam ini.
Berbeda dengan malam kemarin yang ku nikmati pemandangan malam ini sendirian ,,
mala mini aku ditemani rama, dia duduk berdekatan dengan ku dan menggenggam
erat tangan ku untuk sekedar menghangatkan telapak tagan ku yang tengah
gemeteran karna kedinginan. Sesekali mengusapkan telapak tangan nya di kedua
pipiku, lalu dia berkata,
“aina,
maaf ya tadi rama gak bilang-bilang dulu sama aina kalo rama……..” belum selesai
dia bicara aku pun menjawabnya.
“rama
gak perlu minta maaf sama aina, jusru aina yang harusnya berterima kasih
banget, rama sukses menghibur semua orang yang ada disini, rama juga sukses
membuat aina tersipu malu di liatin semua orang di sini, aina bangga sama
kebranian rama malam ini. Makasih yaa.” J
“makasih
juga yang aina, rama sayang sama aina, aina tidur sana gih, udah malem, diluar
dingin banget udaranya, besok juga masih ada kegiatan takutya ntar malah
kecapekan dan kurang istirahat, tangan kamu dah enakan kan ? lukanya juga dah mendingankan
?” Tanya rama.
“ihhh,
rama bawelnya super banget ya, iya habis ini langsung ketenda gek tidur, udah
enakan kok udah mendingan juga, yaudah rama juga capek kan ? cepet balik
ketenda terus tidur juga yaa..” jawabku sedikit becanda dengannya.
“hahaha,,,
siiap deh sayangku, pake jaket sama selimutnya ya manis.” J
rama.
“eh,
haha. Iya iyaa, udah sana pergi, aina
juga mau tidur udah ngantuk.” Suruhku agar ramajuga segera balik ketenda
bersama teman-temannya.
“yaudah
deh,, iya rama balik ketenda yaa. Langsung tidur aina. Dadahh..” rama.
Perkemahan
yang tadinya ramai dengan sorak-sorakan suara dari anak-anak, sekarang sepi dan
sunyi, semu orang tidur dan hanya beberapa orang yang sengaja tidak tidur untuk
berjaga-jaga dan mengawasi semuanya agar aman.
***
Perkemahan taun ini akhirnya selesai
juga, kelasku dan khususnya sanggaku menjadi pemenang dalam beberapa
perlombaan. Disusul juara 2 dari kelas dan sangganya rama. Perkemahan kali ni
memang mengesankan dan menyenangkan menurutku, sungguh gak akan mudah untuk
melupakan semua cerita yang ada di perkemahanku kali ini.
Semua dimulai dengan indah dan
berakhir pula dengan hasil indah. Saatnya pulang dan beristirahat serta
menghabiskan liburan di rumah bersama keluarga. “Hooreee… J”
Memang tidak ada suatu ikatan
hubungan diantara kami, aku dan rama. Akan tetapi kedekatan dan rasa kasih
sayang yang kami berikan tetap mengalir hingga sekarang. Kami menikmati
kehidupan kami masing-masing dan sesekali bertemu, bermain serta berbagi kasih
layaknya seorang kakak menyayangi adeknya dan berusaha selalu ada disaat suka
maupun duka. Itulah kami “RAMAINA” Rama dan Aina.
Kelak hingga kami dewasa dan
mengerti apa itu arti sebuah kata cinta, ikatan halal lah yang akan menyatukan
kami. Dan biarkan cinta ini erat bagai simpul mati, misteri bagai sandi rumput
serta sekokoh pioneering. Menyala bagai
api unggun, dan abadi seperti cikal didada kami. Trimakasih tunas kelapaku,
kaulah saksi bisu cinta kami.
By:
Sarah Nisrina Fatin